Natrium diklofenak merupakan golongan anti inflamasi non streoid untuk mengobati penyakit reumatik dengan kemampuan menekan tanda-tanda dan gejala-gejala inflamasi.
Efek yang diinginkan terjadi pada 20% dari pasien yang menderita distres gastrointestinal, pendarahan gastrointestinal yang terselubung dan timbulnya ulserasi lambung.
Dalam pemberian natrium diklofenak secara topikal terdapat kendala yaitu rendahnya absorbsi obat melalui kulit dan untuk mengatasi masalah impermeabilitas kulit, maka ditambahkan enchancer dalam formula.
Obat ini biasanya digunakan untuk nyeri sendi dan bentuknya pil untuk diminum dan gel untuk dioles. Obat nyeri yang mengandung natrium diklofenak sangat ampuh sebagai pereda rasa sakit.
Baca Juga : Minuman Berenergi dan Kafein
Penggunaan Natrium Diklofenak
Berikut adalah tips meredakan nyeri sendi diantaranya:
Bersihkan dan keringkan area kulit tempat akan mengoleskan gel.
Gunakan tangan untuk mengolesnya dalam keadaan bersih, oleskan gel ke area sesuai dengan dosis yang dianjurkan.
Baca Juga : 7 Penyebab Potongan Rambut Ikal Pria Cepat Rusak
Pastikan agar semua bagian yang sakit terkena gel.
Setelah mengoleskan maka cuci tangan dengan bersih, jika nyeri sendi ada di tangan, maka jangan cuci tangan setidaknya selama satu jam setelah mengoleskan gel.
Oleskan gel natrium diklofenak pada area yang sakit sebanyak empat kali sehari.
Oleskan gel natrium diklofenak dalam waktu yang sama setiap hari sesuai dengan kebutuhan.
Jangan mengoleskan obat nyeri ke kulit yang sedang lupa, terkelupas, terinfeksi, bengkak atau beruam.
Gel natrium diklofenak ini sebaiknya tidak mengenai mata, hidup dan mulut dan jika terkena segera bersihkan dengan air.
Untuk penyimpanan natrium diklfenak sebaiknya pada suhu ruangan dan jauh dari cahaya matahari langsung dan tempat yang lembab.
Sebaiknya jangan dibekukan dan perhatikan instruksi penyimpanan pada setiap kemasan produk dan jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
Jangan menyimpan obat-obatan ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan kecuali dapat diinstruksikan.
Buang produk ini jika masa berlakunya telah habis dan tidak diperlukan lagi. Sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu untuk pembuangan limbah lokal untuk cara pembuangan produk ini.
Berikut adalah dosis penggunaan dosis natrium dikofenak diantaranya:
Untuk osteoarthritis, dosis yang digunakan 50mg 2 hingga 3 kali sehari secara oral dua kali sehari.
Untuk dosis 100mg dapat diminum sekali sehari.
Untuk ankylosing spondylitis, dosis 25mg secara oral 4 kali sehari, dengan tambahan dosis 25mg yang diberikan pada waktu tidur.
Untuk meringankan nyeri haid, dosis 50mg secara oral 3 kali sehari, beberapa pasien menggunakan dosis awal 100mg dan 50mg akan memberikan bantuan yang lebih baik, setelah penggunaan hari pertama maka tidak melebihi dosis 150mg.
Untuk meringankan nyeri akut ringan sampai sedang, dosis 50mg secara oral 3 kali sehari dan penggunaan pertama 100mg lalu 50mg dan selanjutnya tidak melebihi 150mg.
Dalam penggunaan obatnya perlu memperhatikan gejala atau riwayat penyakit saluran pencernaan, asma, gangguan fungsi hati, ginjal atau jantung.
Perlu juga perhatian pasien yang menggunakan diuretika dan penggunaan jangka panjang dianjurkan untuk memonitor fungsi hati dan hitung darah.
Selain itu, perlu perhatian terhadap ibu hamil dan menyusui dan kemampuan untuk mengendarai atau menggunakan mesin bisa terpengaruh.
Efek samping dari penggunaan obat ini biasanya nyeri dada, sesak napas, masalah dengan penglihatan maupun keseimbangan.
Baca Juga : Pahami 3 Penyebab Terlalu Sering Buang Air Kecil dan Tips Mengatasinya Berikut Ini!
Selain itu, feses menghitam atau berdarah, batuk darah atau muntah yang terlihat seperti bubuk kopi dan pembengkakan atau kenaikan berat badan yang cepat.
Efek lainnya adalah mual dan muntah, nyeri perut bagian atas, sakit kuning, memar, kesemutan, mati rasa, kelemahan otot yang parah dan kekauan leher.
Leave a Reply